LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TITIK BEKU LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMAN 1 PORONG
KELAS XII - MIIA 3
KELOMPOK
07
AHMAD M.
ROIZ R. ( 01/XII MIIA 3 )
INDAR
WAHYUNINGSIH ( 12/XII MIIA 3 )
PUTRA
FADHILA N. ( 24/XII MIIA 3 )
RIZKY LIA
NURLINA ( 29/XII MIIA 3 )
LOVE RETNO
H. ( 37/XII MIIA 3 )
Titik
Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Tujuan :
Untuk menngukur titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit.
Dasar Teori :
Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tettapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan.
Terdapat empat sifat yang
berhubungan dengan larutan encer, atau kira-kira pada larutan yang ada. Jadi,
sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat
tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat-sifat
koligatif.
Penurunan tekanan uap adalah
adanya zat terlarut menyebabkan paertikel pelarut yang menguap menjadi
berkurang. Tekanan uap larutan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut
murninya. Jadi, dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap.
Kanaikan titik didih adalah
selisih antara titik diidh larutan dan titik didih pelarut murni.
Tekanan osmotik adalah tekanan yang
dihasilkan oleh molekul air mengalir atau berpindah dari tempat yang
konsentrasinya rendah ke tempay yang konsentrasinya tinggi melalui membrane
permeable.
Titik beku suatu zat cair adalah
suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap pelarut murninya.
Titik beku normal air adalah 0oC yang diukur pada tekanan 1 atm. Adanya zat
terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik
beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya.
Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut
penurunan titik beku larutan.
∆Tf =
Tfº –
Tf
Keterangan :
Tf : titik beku larutan
Tfº : titik beku pelarut murni
Tfº : titik beku pelarut murni
Titik beku tidak tergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar
penurunan titik bekunya.
∆Tf ~
m Untuk larutan nonelektrolit berlaku persamaan :
∆Tf =
Kf . m
ΔTf : Penurunan titik beku
Kf : Tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m : Molalitas larutan untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
Kf : Tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m : Molalitas larutan untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
Untuk
larutan elektrolit :
∆Tf
= Kf . m . i
= Kf . m . [ 1 + (n – 1) α ]
Keterangan :
i = Faktor Van’t Hoff
α = Derajat ionisasi
n = Jumah ion yang dihasilkan dari
setiap satu satuan rumus kimia senyawa terlarut
PERCOBAAN
Alat dan Bahan :
No
|
Alat yang
diperlukan
|
No
|
Bahan yang
diperlukan
|
1
|
Beakerglass
500 mL
|
1
|
Larutan
CO(NH2)2 1 m
|
2
|
Tabung
Reaksi
|
2
|
Larutan
CO(NH2)2 2 m
|
3
|
Spatula
|
3
|
Larutan
NaCl 1 m
|
4
|
Gelas
ukur 10 Ml
|
4
|
Larutan
NaCl 2 m
|
5
|
Rak
tabung reaksi
|
5
|
NaCl
granular ( garam brosok )
|
6
|
Sendok
makan
|
6
|
Es
batu
|
Langkah Kerja :
1.
Menyiapkan
alat dan bahan.
2.
Memasukkan es
batu ke dalam beakerglass 500 mL hingga tiga perempatnya ( ¾ ), es batu telah
berukuran kecil – kecil, kemudian menambahkan 3 sendok makan NaCl granular.
3.
Mengaduk
larutan CO(NH2)2 1 m ke dalam tabung reaksi, lalu tabung
reaksi tersebut di masukkan ke dalam beakerglass pada nomor 1 di atas.
4.
Mengeluarkan
tabung reaksi dan membiarkan larutan beku di dalamnya mencair sebagian.
5.
Mengganti
spatula dengan thermometer.
6.
Mengukur suhu
yang tetap dari campuran zat padat dan zat cair dalam tabung tersebut dan
mencatat sebagai titik beku larutan.
7.
Mengulangi
langkah eksperimen di atas untuk mencari titik beku larutan CO(NH2)2
2 m, NaCl 1 m, dan NaCl 2 m.
Data Pengamatan :
No
|
Zat Larutan
|
Kemolaran
|
Titik Beku
|
Selisih titik beku
air ( 0ºC
) dengan titik beku larutan
|
1
|
CO(NH2)2
|
1
|
- 2ºC
|
0 ºC – (- 2ºC) = 2 ºC
|
2
|
CO(NH2)2
|
2
|
- 3ºC
|
0 ºC – (- 3ºC) = 3 ºC
|
3
|
NaCl
|
1
|
- 4ºC
|
0 ºC – (- 4ºC) = 4 ºC
|
4
|
NaCl
|
2
|
- 7ºC
|
0 ºC – (- 7ºC) = 7 ºC
|
Analisa Data :
Dari hasil pengamatan kami
larutan CO(NH2)2 1 m yang dimasukkan ke dalam gelas
kimia, diberi es batu dan dicampur dengan garam setelah diukur suhunya adalah -
2ºC. Suhu tersebut hampir sebanding dengan
perhitungan titik beku :
∆Tf =
Kf . m
=
-1,86ºC x 1
=
-1,86ºC
Pada
percobaan yang sama menggunakan larutan CO(NH2)2
2 m setelah diukur suhunya adalah -3 ºC. suhu tersebut belum sebanding dengan perhitungan titik beku :
∆Tf =
Kf . m
=
-1,86ºC x 2
=
-3,72ºC
Pada larutan elektrolit NaCl 1 m setelah diukur suhunya adalah -4 ºC.
Suhu tersebut hampir sebanding dengan pergitungan titik beku :
∆Tf =
Kf . m . i
=
-1,86ºC x 1 x 2
=
-3,72ºC
Pada larutan elektrolit NaCl 2 m
setelah diukur suhunya adalah -7 ºC. Suhu tersebut hampir sebanding dengan
perhitungan titik beku :
∆Tf =
Kf . m . i
=
-1,86ºC x 2 x 2
=
-7,44ºC
Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa, NaCl dan urea dengan m = 2 molal mengalami penurunan titik
beku lebih besar daripada m = 1 molal. Karena titik beku tergantung pada
konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar
konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya.
Pada kemolalan yang sama, NaCl
mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada urea karena NaCl merupakan
larutan elektrolit sedangkan urea merupakan larutan nonelektrolit. NaCl akan
terurai menjadi dua ion yakni Na+ dan Cl- sehingga
konsentrasi partikelnya menjadi dua kali semula. Artinya, jumlah ion yang
mengalami reaksi memengaruhi penurunan titik beku.
Pada larutan elektrolit, yaitu larutan
NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit
(urea) karena pada NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non
elektrolit tidak dapat dionisasikan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan, Semakin besar
konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Jumlah
ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi,
maka penurunan titik beku semakin besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan
titik beku yang lebih besar dibanding larutan nonelektrolit.
Titik beku larutan adalah Pada
percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh
karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Titik beku larutan
elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit karena larutan
elektrolit dapat terionisasi sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat
terionisasi. Semakin tinggih konsentrasi larutan maka semakin rendah titik
bekunya. Dan Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan
yaitukonsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin
besar penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin
banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin
besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih
besar dibanding larutan nonelektrolit.
Dari hasil pengamatan kami, hasil
titik beku larutan CO(NH2)2 2 m belum sesuai dengan hasil
perhitungan titik beku dikarenakan kurangnya waktu dan kurangnya penambahan
garam pada es batu, sehingga hasil pengamatan kurang maksimal.
Jawaban Pertanyaan
1.
Berikan
penjelasan berdasarkan data eksperimen tentang pengaruh kemolaran terhadap
titik beku larutan sampel ?
Jawab : Faktor-faktor yang
memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar
penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin
banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin
besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih
besar dibanding larutan nonelektrolit.
2.
Jelaskan
pengaruh NaCl sebagai zat elektrolit dan dibandingkan dengan urea ( non
elektrolit ) untuk molalitas yang sama terhadap penurunan titik beku larutan.
Jawab : Pada kemolalan yang
sama, NaCl mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada urea karena NaCl
merupakan larutan elektrolit sedangkan urea merupakan larutan nonelektrolit.
NaCl akan terurai menjadi dua ion yakni Na+ dan Cl-
sehingga konsentrasi partikelnya menjadi dua kali semula. Artinya, jumlah ion yang
mengalami reaksi memengaruhi penurunan titik beku.
Pada larutan elektrolit, yaitu
larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan non
elektrolit (urea) karena pada NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion)
sedangkan non elektrolit tidak dapat dionisasikan.
3.
Jelaskan
fungsi penambahan garam pada es batu.
Jawab : Penambahan garam pada es batu untuk
memperlambat pencairan.
Tugas Prasyarat
1.
Apakah yang
disebut dengan larutan elektrolit dan non elektrolit ? Jelaskan dengan singkat dan
berikan contohnya, masing – masing tiga larutan!
Jawab :
Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji
atau timbulnya gelombang gas dalam larutan. Contoh : HCl, H2S, HBr.
Larutan
non larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa ada gelombang dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat
uji. Contoh : urea, larutan sukrosa, larutan glukosa.
2.
Jelaskan
mengapa O2, NH3, H2S dan alcohol dalam air
lebih menguap ?
Jawab : Karena titik didihnya lebih rendah.
3.
Aapakah yang
dimaksud dengan sifat koligatif suatu larutan ?
Jawab :
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah
partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari
zat terlarut.
4.
Sebutkan 4
sifat koligatif dan jelaskan masing – masing sifat tersebut.
Jawab : Penurunan
tekanan uap yaitu adanya zat terlarut menyebabkan partikel yang menguap menjadi
berkurang. Tekanan uap larutan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut
murninya. Jadi, dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap.
Penurunan
titik beku yaitu perbedaan titik beku akibat adanya partikel – partikel zat
terlarut.
Kenaikan
titik didih yaitu selisih antara titik didih larutan dan titik didih pelarut
murni.
Tekanan
osmotik adalah tekanan yang dihasilkan
oleh molekul air mengalir atau berpindah dari tempat yang konsentrasinya rendah
ke tempat yang konsentrasinya lebih tinggi melalui membran selektif permeabel.
5.
Jelaskan
dengan singkat Hukum Raoult ?
Jawab : Hukum Raoult menyatakan bahwa besarnya
kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan
dengan kenaikan titik didih molal.
6.
Peralihan
wujud zat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Berikan penjelasan dengan singkat!
Jawab :
Karena saat suatu pelarut mengandung
zat terlarut yang sukar menguap, maka titik didihnya akan lebih rendah maupun
lebih tinggi.
7.
Apakah yang
dimaksud dengan tekanan osmotik ?
Jawab : Tekanan osmotic adalah tekanan yang
dihasilkan dari molekul air mengalir atau berpindah dari tempat konsentrasi
yang rendah ke tempat yang konsentrasinya tinggi melalui membran selektif
permeabel.
8.
Nilai tekanan
osmotik berbanding lurus dengan kerapatan atau konsentrasi zat terlarut.
Jelaskan dengan singkat!
Jawab :
Saat tekanan osmotik suatu larutan
menjadi lebih besar, maka kerapatan atau konsentrasi zat terlarutnya juga menjadi lebih besar.
Begitu juga sebaliknya.
9.
Jelaskan sifat koligatif larutan elektrolit ?
Jawab : Pada konsentrasi yang
sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar
daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat
terlarut hasil reaksi ionisasi
larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff.
Kesimpulan :
·
Titik beku
larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit karena larutan
elektrolit dapat terionisasi sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat
terionisasi.
·
Semakin besar
konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya, sedangkan
semakin kecil konsentrasi larutan, maka semakin kecil penurunan titik bekunya.
·
Semakin banyak
jumlah ion yang mengalami ionisasi, maka penurunan titik beku semakin besar.
Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar
dibanding larutan nonelektrolit.
Komentar
Posting Komentar